BAB DUA
BELAS
Gunung
Sekarang kami bertemu dengan seseorang
ahli yang unik. Dia berbeda dengan ahli yang lain, tetapi pada saat yang sama,
dia anggota dari kelompok ahli. Namanya adalah Profesor Siaveda, salah satu
anggota ahli geologi dari Jepang. Dia juga salah satu ilmuwan terkenal dunia.
Pemikiran Profesor Siaveda dipenuhinya dengan beberapa distorsi dan kecurigaan
tentang semua agama. Memang benar apa yang dia katakan yang berkenaan dengan
semua agama, kecuali Islam, sebab Islam berbeda dengan semua agama yang ia
bicarakan.
Ketika kami bertemu dengannya, dia
berkata kepada kami: "Anda belajar agama yang semua ada di dunia seharusnya Anda
menjaga dengan menutup mulut Anda selamanya." Kami menjawab: "Tetapi mengapa,
Profesor, mengapa?" Dia menjawab: "Sebab, jika Anda berbicara, Anda menyebabkan
perang yang berkobar antara keseluruhan manusia di dunia". Kami bertanya
kepadanya: "Mengapa persekutuan NATO dan Pakta Warsawa mengumpulkan gudang
senjata nuklir secara besar-besaran dan senjata nuklir di angkasa, laut, darat,
dan bawah tanah. Mengapa hal ini? Apakah hal ini untuk alasan agama?" Dia
terdiam. Kemudian kami berkata kepadanya: "Bagaimananapun kami tahu bahwa sikap
Anda yang berhubungan dengan semua agama, namun karena Anda tidak tahu banyak
tentang Islam, Anda mungkin mendengar apa yang kami katakan." Jadi, kami
menanyakannya banyak pertanyaan tentang keahliannya dan juga memberikan
informasi kepadanya tentang ayat-ayat al-Quran dari Hadis Nabi yang menyebutkan
fenomena yang ia bicarakan.
Satu dari pertanyaan ini adalah tentang
gunung yang benar-benar mengakar di bumi. Dia menjawab: "Perbedaan pokok antara gunung yang ada di benua dan gunung yang ada di
samudera terletak pada bahannya. Gunung yang ada di benua pada dasarnya terbuat
dari endapan, sedangkan gunung di samudera terbuat dari batu vulkanik. Gunung di
benua terbentuk dari kekuatan tekanan ,
sedangkan gunung di samudera terbentuk dari kekuatan perpanjangan. Tetapi, di
antara kedua gunung itu memiliki persamaan bahwa mereka mengakar untuk mendukung
pegunungan. Dalam hal ini, gunung di benua, ringan rendahnya berat jenis bahan
dari gunung secara luas turun ke bumi sebagai akar. Sedangkan gunung di samudera
juga ada bahan ringan yang menyokong gunung sebagai akar, tetapi bahan-bahan
gunung disamudera ini tidak ringan sebab komposisinya ringan, tetapi panas, oleh
karena itu agak meluas Tetapi dari sudut pandang berat jenis, mereka mengerjakan
hal yang sama dalam menyokong pegunungan. Oleh karena itu, fungsi akar adalah
penyokong gunung sesuai dengan hukum Archimedes. "
Profesor Siaveda menggambarkan semua
bentuk gunung, baikyang di darat maupun di laut, sebagaimana yang menjadi bentuk
iris. Dapatkah seseorang pada masa Nabi Muhammad SAW mengetahui kondisi gunung
ini? Dapatkah seseorang membayangkan bongkahan gunung yang dia lihat sebelumnya
benar-benar memperluas ke dalam bumi dan memiliki akar sebagaimana yang
dipercayai para ilmuwan. Banyak buku geografi yang membicarakan gunung, hanya
menggambarkan bagian permukaan bumi. Hal inilah yang tidak ditulis oleh ahli
geologi, akan tetapi ilmu pengetahuan modern memberikan informasi kepada kita
tentang gunung dan Allah berfirman,
"Dan gunung gunung sebagai
pasak" (QS anNaba'. 7)
Kami bertanya kepada Profesor Siaveda:
"Apakah gunung-gunung itu memiliki fungsi dalam membangun kerak bumi?" Dia
mengatakan bahwa hal ini belum ditemukan dan dibangun oleh para ilmuwan. Dalam
pandangan jawaban, kami menyelidiki dan menanyakan tentang hal ini dan kami
mendapati beberapa ahli geologi memberikan jawaban yang sama, kecuali hanya
sedikit. Di antara yang sedikit itu sebagai penulis buku yang berjudul "Bumi".
Buku ini dijadikan sebagai dasar referensi di beberapa universitas di seluruh
dunia. Salah satu penulis buku ini bernama Frank Press. Sekarang ini dia
Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan di Amerika Serikat. Sebelum itu, dia penasihat
ilmu pengetahuan bekas Presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter.
Apa yang dikatakan dalam
bukunya, ia menggambarkan gunung menyerupai bentuk iris di mana gunung itu
bagian kecil dari semua yang memiliki akar dan mengakar kuat di dasar tanah.
Prof Press menulis fungsi gunung dan menyatakan bahwa mereka memainkan peran
penting dalam menstabilkan kerak bumi. Inilah kenyataan mengapa al-Quran
menggambarkan gunung pada 14 abad yang lalu.
Allah
berfirman:
"Dan gunung gunung
dipancangkannya dengan teguh. " (QS an-Naazi'at :
32)
"Dan Dia menancapkan gunung
gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama
kamu. "
(QS an-Nahl : 15)
Namun, siapa yang telah memberi tahu
Nabi Muhammad SAW tentang hal ini? Kami menanyakan kepada Profesor Siaveda
pertanyaan berikut: “Apa pendapat Anda setelah melihat al-Quran dan Sunnah yang
berkaitan dengan rahasia alam semesta yang baru saja ditemukan para ilmuwan
akhir-akhir ini?" Dia menjawab:
"Saya pikir, hal ini terlihat
sangat misterius bagi saya, hampir tidak dapat dipercaya. Saya sungguh berpikir
apa yang Anda katakan itu benar. Buku itu sungguh luar biasa, saya setuju.
"
Ya, apa yang dapat dikatakan para
ilmuwan? Mereka tidak dapat menghubungkan pengetahuan yang diturunkan Allah
kepada Nabi Muhammad SAW dan yang tertulis di dalam al-Quran untuk seluruh umat
manusia atau ahli ilmiah pada masa lalu, sebab semua ilmuwan tidak menyadari
akan rahasia semua ini. Terlebih lagi, semua manusia tidak dapat menjelaskan
tetapi untuk menghubungkan pengetahuan itu untuk beberapa kekuatan bumi. Ya,
inilah petunjuk dari Allah yang diturunkan kepada utusan-Nya, Nabi Muhammad SAW
yang buta huruf yang dibuat Allah sebagai tanda yang abadi untuk mengantarkan
manusia sampai akhir zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar