BAB LIMA
BELAS
Fenomena
Laut
Kami menghadirkan kepada Anda Profesor
Shrceder, ilmuwan kelautan dari Jerman. Kami bertemu dengannya pada seminar
Ilmuwan Kelautan yang diselenggarakan di Universitas King Abdul Aziz, Jeddah.
Saya bertanya untuk mengantarkan pembicaraan fenomena laut antara penemuan
ilmiah dan ayat al-Quran. Pada hari selanjutnya, Profesor Shroeder berdiri dan
memberi komentar apa yang telah kami katakan:
Saya hendak memberi komentar
tentang kuliah yang disampaikan Syeikh az-Zindani kemarin, dan akan mengatakan
berapa banyak saya menghargai perkuliahan ini dalam rangka pertemuan ilmiah.
Seseorang tidak dibutuhkan untuk menjadi seorang Muslim (untuk melihat ilmu
pengetahuan dalam konteks agama yang lebih luas), bahkan untuk saya seorang
Nasrani, penting tidak hanya melihat ilmu pengetahuan, namun saya juga dalam
perasaan dan gambar yang lebih lebar dan ketika dibandingkan dengan agama,
lihatlah hal ini dalam konteks agama. "
Setelah mengetahui hal itu, Profesor
Shroeder mendiskusikan hubungan antara ilmu pengetahuan dan agama. Dia
menunjukkan jurang pemisah antara agama yang berbeda-beda dan ilmu pengetahuan.
Maka dari itulah terdapat saling bertolak belakang antara pemikiran pemuka agama
dan ilmuwan. Namun, Profesor Shroeder heran ketika dia ditunjuk kan kebenaran
yang berisi bermacam-macam ayat alQuran yang telah diturunkan 1400 tahun yang
lalu. Dia memberi komentar:
"Dalam beberapa agama, kita
mendapatkan pemuka agama yang berpikir bahwa ilmu pengetahuan dapat mengambil
sesuatu dari agama. Jika ilmu pengetahuan membuat peningkatan, agama harus
berputar kembali, menjadi dilanggar batasannya. Di sinilah kita lihat sebuah
pendekatan yang berbeda secara lengkap. "Syeikh az-Zindani menunjukkan kita
bahwa ilmuwan itu sebenarnya hanya menegaskan apa yang telah tertuliskan di
dalam al-Quran beberapa tahun yang lalu. Sebenarnya ilmuwan sekarang menemukan
apa yang telah dikatakan sebelumnya, saya pikir hal ini penting. Penting dalam
arti untuk diadakan sebuah simposium atau workshop untuk dijadikan peran serta,
diskusi, dan persetujuan ilmuwan dari seluruh bangsa dan saya yakin bahwa kita
semua akan pulang dan sekarang berpikir lebih banyak lagi tentang hubungan
antara agama dan pengetahuan kelautan'".
Hal ini menjadi jelas bahwa para ilmuwan
sekarang hanya menemukan apa yang telah tersebut di dalam al-Quran sejak 1400
tahun yang lalu. Hal ini mengingatkan kita pada pernyataan sebagai berikut:
Siapa yang memberitahukan Nabi Muhammad tentang hal ini? Siapa yang menurunkan
pengetahuan ini kepadanya? Sebab, inilah kebenaran yang sezaman dengan apa yang
diketahui oleh para ilmuwan, baik itu mereka sebagai ahli astronomi, ahli
kelautan, ahli geologi atau ahli dalam bidang keilmuwan yang lain, akan tetapi
al-Quran dan Sunnah telah menyebutkannya.
Setelah mendengarkan kita, Profesor
Shroeder percaya dengan sepenuhnya dan membuat pernyataan sebagai
berikut:
"Tidak ada pengetahuan pada satu
sisi, juga agama pada satu sisi. Orang-orang tidak berbicara dengan yang lain,
akan tetapi mereka akan menuju pada satu petunjuk. Mereka menyatakan hal yang
sama dalam bahasa yang berbeda, bahasa ilmiah (bahasa abstrak) dan bahasa
tulisan, sebagaimana yang telah dikatakan Syeikh. "
Dia meminta dengan jelas bahwa kenyataan
ini dipersembahkan untuk seluruh umat manusia di seluruh dunia, akan tetapi
khusus untuk ilmuwan dalam pusat studi mereka, dalam semua bahasa. Sehingga
mereka paham dengan jelas dan ada hubungan yang benar
antara agama dan ilmu pengetahuan yang telah diklarifikasikan. Kita berbicara
tentang agama yang telah bebas dari distorsi. Pengetahuan yang benar harus
ditegaskan dengan agama yang benar. Sebagaimana dalam konteks Islam, seperti
yang tersebut di dalam al-Quran:
"Katakanlah: Perhatikanlah apa
yang ada di langit dan di bumi. " (QS Yunus : 101)
"Sesungguhnya pada langit dan
bumi benarbenar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah untuk orang-orang yang
beriman. Dan pada penciptaan kamu danpada binatang-binatang yang melata yang
bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk yang
meyakini. Dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah
dari langit lalu dihidupkannya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya, dan
pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kamu yang
berakal. Itulah ayat-ayat Allah yang Kami membacakannya kepadamu dengan
sebenarnya, maka dengan perkataan manakah lagi mereka akan beriman sesudah
(kalam) Allah dan keterangan keterangan Nya. " (QS al Jaats'ryah : 3
-6)
“Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" (QS az-Zumar :
9)
"Maka ketahuilah, bahwa
sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah. " (QS Muhammad : 19)
Agama mendorong kita untuk memperoleh
pengetahuan dan mengharapkan kita merenungkan alam semesta dalam sebuah bahasa
yang bisa dipahami sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar