LAMPIRAN
Cahaya
Kebenaran
Apakah hidup itu? Keberadaan manusia di
dunia ini dan penciptaan seluruh alam semesta ini bukan secara kebetulan atau
hasil alam secara kebetulan saja. Alam semesta ini, setiap atom yang tunggal
menunjukkan dan menuntun kita kepada cinta yang sesungguhnya, kemurahan hati,
dan kekuatan sang pencipta. Tanpa adanya pencipta, tidak ada sesuatu pun yang
bisa eksis. Setiap jiwa itu mengetahui bahwa keberadaannya itu tergantung kepada
Sang Pencipta. Dia tahu dengan pasti bahwa dia tidak dapat menciptakan dirinya
sendiri. Oleh karena itu, menjadi kewajibannya untuk mengetahui Tuannya yaitu
Sang Pencipta.
MANUSIA: Manusia adalah makhluk yang
unik. Tuhan memberikan manusia kemampuan untuk memerintah semua makhlukyang lain
di dunia ini. Dia membantu dengan memberi kemampuan mempertimbangkan yang
lengkap dibandingkan dengan binatang. Dengan kemampuan untuk melihat dan
membedakan, manusia diberi kebebasan sendiri untuk memilih jalan hidup yang
pantas bagi kedudukannya, apakah dia jatuh lebih rendah daripada binatang atau
ciptaan yang lain. Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan suci dan diberi
pilihan untuk mengerjakan perbuatan yang pantas atau memperturutkan hatinya yang
menuju ke limbah dosa.
PETUNJUK TUHAN : Sang Pencipta, di luar
dari cinta-Nya yang berlimpah dan kemurahan-Nya untuk manusia, tidak
meninggalkan kita dalam kegelapan untuk mengetahui garis kebenaran dengan
mencoba dan bersalah sendiri. Berhubungan dengan kemampuan intelektual kita
untuk mempertimbangkan, Pencipta kita memberikan kita petunjuk ketuhanan bahwa
garis besar kriteria kebenaran, ilmu pengetahuan, dan realitas keberadaan kita
di dunia dan di akhirat.
WAHYU : Dari awal manusia, Sang Pencipta
kita mengutus nabi untuk menyampaikan wahyu-Nya dan mengajak manusia untuk
mengikuti garis perdamaian yang benar dan taat kepada Tuhan yang satu. Inilah
Islam. Inilah pesan yang disampaikan untuk generasi manusia yang berturut-turut
melalui nabi yang berbeda beda, untuk mengajak seluruh umat manusia kepada garis
edar yang sama. Akan tetapi seluruh pesan yang awal atau wahyu dari Allah itu
diubah oleh orangorang generasi setelahnya.
Sebagai hasilnya, wahyu yang suci yang
berasal dari Sang Pencipta itu dicampuri dan dikotori dengan cerita yang
dibuat-buat, takhayul, menyembah berhala dan ideologi fllosofis yang tidak
rasional. Agama Allah dalam pengertian hilang dalam agama yang berlebihan.
Sejarah manusia adalah sebuah perjanjian dari penyimpangan manusia antara terang
dan kegelapan, tetapi Allah di luar cinta-Nya yang melimpah untuk manusia tidak
mengabaikan kita.
WAHYU TERAKHIR: Ketika manusia berada
dalam masa kegelapan, Pencipta kita mengutus Rasul-Nya yang terakhir, Nabi
Muhammad SAW untuk menyelamatkan manusia dengan wahyu yang terakhir sebagai
sumber petunjuk terakhir dan permanen untuk seluruh dunia.
KRITERIA KEBENARAN: Kriteria berikut
dapat paling berguna sebagaimana ukuran untuk mengetahui wahyu
terakhir yang autentik (al-Quran) sebagaimana firman Allah
SWT:
-
Ajaran yang rasional: Karena Pencipta kita memberikan pertimbangan dan intelektual kepada kita, inilah kewajiban kita menggunakannya untuk membedakan kebenaran dari kebohongan. Sungguh, wahyu itu dari Allah, pasti rasional, dan dapat dirundingkan tanpa ada pikiran yang memihak.
-
Kesempurnaan: Karena Pencipta kita itu sempurna, wahyu-Nya pasti sempurna dan akurat, bebas dari kesalahan, kelalaian, penambahan/interpolasi dan versi yang bermacam-macam. Pasti bebas dari kontradiksi dalam penyampaiannya.
-
Tidak ada cerita yang dibuat-buat atau takhayul: Wahyu yang benar bebas dari cerita yang dibuatbuat atau takhayul yang menurunkan martabat Sang Pencipta atau diri manusia.
-
Ilmiah: Karena Sang Pendpta kita adalah Pencipta seluruh ilmu pengetahuan, wahyu yang benar pastl ilmiah dan dapat bertahan terhadap tantangan ilmu pengetahuan di setiap saat.
-
Ramalan yang berdasarkan fakta: Karena Pendpta kita lebih tahu masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang, maka ramalan-Nya dalam wahyuNya dimasukkan sebagai ramalan.
-
Tidak dapat ditiru manusia: Wahyu yang benar adalah sempurna dan tidak dapat ditiru manusia. Wahyu Allah yang benar adalah keajaiban yang hidup, sebuah kitab yang membuka tantangan manusia untuk melihat dan membuktikan kepada diri mereka sendiri keautentikannya / keasliannya atau ketelitiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar